MIDWIFERY
Welcome to my Blog Semoga Bermanfaat
Rabu, 12 September 2012
ORGANISASI MTKI DAN MTKP
ORGANISASI
MTKI DAN MTKP
A. Majelis
Tenaga Kesehatan Indonesia (MTKI)
- Susunan Organisasi MTKI
MTKI merupakan unit fungsional yang
bertanggung jawab kepada Menteri Kesehatan melalui Kepala Badan PPSDM Kesehatan
yang dipimpin oleh seorang ketua. MTKI terdiri dari:
a. Ketua
b. Divisi
Profesi
c. Divisi
Standarisasi
d. Divisi Evaluasi
e. Sekretariat
f.
Tim Ad hoc.
- Tugas Pokok dan Fungsi MTKI
MTKI
mempunyai tugas melaksanakan penyusunan kebijakan operasional, pembinaan dan
pengawasan uji kompetensi dan registrasi tenaga kesehatan dalam rangka
meningkatkan mutu tenaga kesehatan.
MTKI menyelenggarakan fungsi:
a. Penyusunan
kebijakan operasional di bidang registrasi tenaga kesehatan
b. Upaya
peningkatan mutu tenaga kesehatan
c. Penyiapan
kaji banding mutu tenaga kesehatan
d. Menandatangani Sertifikat uji
kompetensi & STR
e. Penerbitan
nomor registrasi tenaga kesehatan
f.
surat tanda registrasi
g. Penyusunan
tata cara uji kompetensi, penguji dan monitoring MTKP
h. Pembinaan
dan pengawasan penyelenggaraan registrasi
i.
Pelaksanaan administrasi MTKI.
- Tugas Divisi
a. Divisi
Profesi mempunyai tugas penyiapan bahan penyusunan standar operasional prosedur,
materi uji kompetensi, materi pelatihan tim penguji, kriteria penguji serta
tempat uji kompetensi bagi tenaga kesehatan.
b. Divisi
Standardisasi mempunyai tugas penyusunan standar operasional prosedur,
materi uji kompetensi, materi pelatihan tim penguji, penetapan penguji dan
tempat uji kompetensi serta
pemberian
nomor registrasi bagi tenaga kesehatan.
c. Divisi
Evaluasi mempunyai tugas monitoring dan evaluasi pelaksanaan uji
kompetensi, pendidikan dan pelatihan, penelitian dan pengembangan, pengawasan
penyelenggaraan registrasi serta pencabutan surat tanda registrasi tenaga
kesehatan.
- Tugas Sekretariat MTKI
Sekretariat MTKI mempunyai
tugas melakukan pelayanan teknis administrasi di lingkungan MTKI.
- Tugas Tim Ad Hoc
Tim Ad hoc mempunyai
tugas membantu divisi standardisasi dalam melaksanakan penyusunan materi uji
kompetensi tenaga kesehatan Tim Ad hoc terdiri dari anggota-anggota
profesi.
Struktur
Organisasi MTKI
B. Majelis
Tenaga Kesehatan Provinsi (MTKP)
1. MTKP
merupakan unit fungsional dari Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia
Kesehatan Kementrian Kesehatan dibawah koordinasi MTKI.
Susunan organisasi MTKP terdiri dari :
a. Ketua
b. Divisi
Registrasi
c. Divisi Uji
d. Divisi
Pendidikan, Pelatihan dan Pembinaan; dan
e. Divisi
Evaluasi.
2. Tugas MTKP
a. Melakukan
rekruitmen calon peserta uji kompetensi
b. Meneliti
kelengkapan dan keabsahan terhadap persyaratan calon peserta Uji Kompetensi;
c. Melaksanakan
uji kompetensi
d. Menyiapkan sertiifikat Uji Kompetensi yang sudah ditandatangani Ka MTKI
e. Memberikan
rekomendasi kepada institusi pendidikan yang terakreditasi untuk melakukan
pendidikan dan pelatihan bagi peserta yang belum kompeten; dan
f.
Melaksanakan kebijakan Uji Kompetensi; dan
g. Mempublikasikan
hasil Uji Kompetensi.
D. Hubungan
MTKI – MTKP – Penguji dalam Pelaksanaan Uji
Kompetensi
1. MTKI
memberikan informasi kepada MTKP tentang pelaksanaan uji kompetensi tenaga
kesehatan.
2. MTKP menyebarkan informasi pelaksanaan uji
kompetensi tenaga kesehatan kepada pihak-pihak terkait/institusi pendidikan/masyarakat,
baik secara tertulis (brosur, leflet, dll) maupun penjelasan secara langsung
atau melalui website.Peserta uji mempelajari, mempertimbangkan dan menyiapkan kelengkapan
persyaratan yang harus dipenuhi untuk dapat mengikuti uji kompetensi sesuai
profesinya. Peserta Uji Exit Exam mempersiapkan diri untuk Uji Tulis di
Institusi yang di tunjuk MTKP.
3. Sekretariat
MTKP memberikan nomor peserta uji kepada pendaftar, dan melaporkan jumlah
peserta berdasarkan jumlah dan jenis profesinya kepada MTKI secara tertulis
serta mengajukan permohonan materi uji kompetensi, mengusulkan penguji dan tempat
uji kompetensi.
4. Divisi
standarisasi MTKI menyiapkan materi uji kompetensi, menetapkan penguji, dan
tempat uji kompetensi sesuai dengan metode uji kompetensi tenaga kesehatan yang
akan digunakan dan sesuai permintaan MTKP.
5. Sekretariat
MTKI mengirim materi uji kompetensi kepada Ketua MTKP dengan menjaga
kerahasiaan materi uji kompetensi tersebut.
6. Divisi Uji
MTKP melakukan sesuai jumlah peserta dan jenis profesinya dengan menjaga kerahasiaan
materi uji kompetensi, menugaskan penguji dan menyiapkan TUK sesuai dengan yang
telah ditetapkan oleh MTKI.
7. MTKP
melaksanakan uji kompetensi tenaga kesehatan sesuai dengan pedoman uji
kompetensi dan petunjuk teknis uji kompetensi setiap profesi. Pelaksanaan uji
kompetensi dikoordinir oleh Divisi Uji MTKP sebagai berikut :
a. Divisi uji
MTKP menyiapkan dokumen/perangkat perencanaan uji kompetensi (jadwal teknis
pelaksanaan uji kompetensi, ceklis pra uji, dll.) dan materi uji kompetensi.
b. Divisi Uji
MTKP menugaskan penguji sesuai jadwal teknis pelaksanaan Standar Setting uji
kompetensi
c. Sekretariat
MTKP menyerahkan materi uji kompetensi yang telah disiapkan oleh divisi uji MTKP
kepada penguji di tempat uji kompetensi.
d. Pengelola
& Penguji melaksanakan uji kompetensi sesuai dengan metoda yang telah
ditetapkan dan materi uji kompetensi yang telah disiapkan.
e. Hasil uji
berdasarkan dan rekomendasi keputusan uji dilaporkan oleh pengelola kepada
devisi uji MTKP melalui sekretariat MTKP untuk dip roses oleh Penguji.
8. MTKP
bersama dengan Penguji melakukan proses hasil uji kompetensi tenaga kesehatan
yang dikoordinir oleh Divisi Uji MTKP.
9. MTKP
melakukan rapat yang dipimpin oleh ketua MTKP untuk menetapkan kelulusan Uji
kompetensi peserta uji kompetensi tenaga kesehatan berdasarkan ketentuan MTKI.
10. MTKP
menyampaikan permohonan Serifikat Kompetensi dan STR ke MTKI bagi peserta yang
telah lulus.
11. MTKI
menyerahkan Sertifikat Kompetensi & STR yang sudah ditanda tangani MTKI ke
MTKP sesuai permintaan (jumlah sesuai daftar kelulusan )
12. Sekretariat
MTKP melakukan pencatatan dan pelaporan hasil penetapan hasil uji kompetensi
tenaga kesehatan.
13. Sekretariat
MTKP memberikan informasi bagi peserta yang lulus dan kompeten, diproses
penerbitan sertifikat komptensinya. Bagi peserta yang belum kompeten, diberikan
kesempatan untuk uji kompetensi ulang maksimal 2 kali.
14. Sekretariat
MTKP menyerahkan sertifikat kompetensi kepada peserta uji kompetensi tenaga
kesehatan yang kompeten dan tenaga kesehatan yang kompeten tersebut
menandatangani surat pernyataan untuk tidak menyalah gunakan sertifikat
kompetensi.
15. MTKP menyerahkan STR (yang sudah ditanda
tangani MTKI )Kepada lulusan /Nakes
16. Divisi
Evaluasi MTKP melakukan evaluasi yang terdri dari mengkaji ulang materi uji
kompetensi, pelaksanaan uji, penguji, tempat uji kompetensi dan hasil uji
kompetensi
17. MTKP
melaporkan hasil pelaksanaan dan evaluasi uji kompetensi tenaga kesehatan serta
rekomendasi ke MTKI.
18. Divisi
Evaluasi MTKI melakukan kajian dan umpan balik terhadap laporan MTKP dan
melaporkan kepada MTKI untuk dilakukan alternative tindak lanjutnya.
Morning Sickness
Beberapa tips untuk membantu
anda mengatasi “morning sickness” atau mual-muntah selama awal kehamilan:
• Makan dalam jumlah sedikit tapi sering, jangan makan dalam jumlah atau porsi besar hanya akan membuat anda bertambah mual. Berusahalah makan sewaktu anda dapat makan, dengan porsi kecil tapi sering.
• Makan makanan yang tinggi karbohidrat dan protein yang dapat untuk membantu mengatasi rasa mual anda. Banyak mengkonsumsi buah dan sayuran dan makanan yang tinggi karbohidrat seperti roti, kentang, biscuit, dll
• Di pagi hari sewaktu bangun tidur jangan langsung terburu-buru terbangun, cobalah duduk dahulu dan baru perlahan berdiri bangun. Bila anda merasa sangat mual ketika bangun tidur pagi siapkanlah snak atau biscuit didekat tempat tidur anda, dan anda dapat memakannya dahulu sebelum anda mencoba untuk berdiri.
• Hindari makanan yang berlemak, berminyak dan pedas yang akan memperburuk rasa mual anda.
• Minum yang cukup untuk menghindari dehidrasi akibat muntah. Minumlah air putih, ataupun juice. Hindari minuman yang mengandung kafein dan karbonat.
• Vitamin kehamilan kadang memperburuk rasa mual, tapi anda tetap memerlukan folat untuk kehamilan anda ini. Bila mual muntah sangat hebat, konsultasikan ke dokter anda sehingga dapat diberikan saran terbaik untuk vitamin yang akan anda konsumsi. Dan dokter anda mungkin akan memberikan obat untuk mual bila memang diperlukan.
• Vitamin B 6 efektif untuk mengurangi rasa mual pada ibu hamil. Sebaiknya Konsultasikan dahulu dengan dokter anda untuk pemakaiannya.
• Pengobatan Tradisional : Biasanya orang menggunakan jahe dalam mengurangi rasa mual pada berbagai pengobatan tradisional. Penelitian di Australia menyatakan bahwa jahe dapat digunakan sebagai obat tradisional untuk mengatasi rasa mual dan aman untuk ibu dan bayi. Pada beberapa wanita hamil ada yang mengkonsumsi jahe segar atau permen jahe untuk menbantu mengatasi rasa mualnya.
• Istirahat dan relax akan sangat membantu anda mengatasi rasa mual muntah. Karena bila anda stress hanya akan memperburuk rasa mual anda. . Ambilan waktu untuk anda! cobalah beristirahat yang cukup dan santai, dengarkan musik, membaca buku bayi atau majalah kesayangan anda dll. Hadapilah kehamilan anda dengan kebahagian, karena ini adalah anugerahNya.:-)
• Makan dalam jumlah sedikit tapi sering, jangan makan dalam jumlah atau porsi besar hanya akan membuat anda bertambah mual. Berusahalah makan sewaktu anda dapat makan, dengan porsi kecil tapi sering.
• Makan makanan yang tinggi karbohidrat dan protein yang dapat untuk membantu mengatasi rasa mual anda. Banyak mengkonsumsi buah dan sayuran dan makanan yang tinggi karbohidrat seperti roti, kentang, biscuit, dll
• Di pagi hari sewaktu bangun tidur jangan langsung terburu-buru terbangun, cobalah duduk dahulu dan baru perlahan berdiri bangun. Bila anda merasa sangat mual ketika bangun tidur pagi siapkanlah snak atau biscuit didekat tempat tidur anda, dan anda dapat memakannya dahulu sebelum anda mencoba untuk berdiri.
• Hindari makanan yang berlemak, berminyak dan pedas yang akan memperburuk rasa mual anda.
• Minum yang cukup untuk menghindari dehidrasi akibat muntah. Minumlah air putih, ataupun juice. Hindari minuman yang mengandung kafein dan karbonat.
• Vitamin kehamilan kadang memperburuk rasa mual, tapi anda tetap memerlukan folat untuk kehamilan anda ini. Bila mual muntah sangat hebat, konsultasikan ke dokter anda sehingga dapat diberikan saran terbaik untuk vitamin yang akan anda konsumsi. Dan dokter anda mungkin akan memberikan obat untuk mual bila memang diperlukan.
• Vitamin B 6 efektif untuk mengurangi rasa mual pada ibu hamil. Sebaiknya Konsultasikan dahulu dengan dokter anda untuk pemakaiannya.
• Pengobatan Tradisional : Biasanya orang menggunakan jahe dalam mengurangi rasa mual pada berbagai pengobatan tradisional. Penelitian di Australia menyatakan bahwa jahe dapat digunakan sebagai obat tradisional untuk mengatasi rasa mual dan aman untuk ibu dan bayi. Pada beberapa wanita hamil ada yang mengkonsumsi jahe segar atau permen jahe untuk menbantu mengatasi rasa mualnya.
• Istirahat dan relax akan sangat membantu anda mengatasi rasa mual muntah. Karena bila anda stress hanya akan memperburuk rasa mual anda. . Ambilan waktu untuk anda! cobalah beristirahat yang cukup dan santai, dengarkan musik, membaca buku bayi atau majalah kesayangan anda dll. Hadapilah kehamilan anda dengan kebahagian, karena ini adalah anugerahNya.:-)
PENYEBAB DAN PENANGANAN MUAL MUNTAH PADA IBU HAMIL
Mual muntah memang merupakan salah satu tanda kehamilan. Sekitar 70% wanita hamil akan mengalaminya. Yang terpenting, justru mencegahnya jangan sampai terjadi dehidrasi karena selain membahayakan ibu, juga akan membahayakan janin.
DARI WAJAR HINGGA BERLEBIHAN
Yang perlu digarisbawahi, mual-muntah, yang dalam istilah medisnya disebut emesis gravidarum, merupakan sesuatu yang wajar jika dialami pada usia kehamilan 8 hingga 12 minggu. Pada keadaan normal, mual-muntah berangsur membaik saat usia kehamilan 16 minggu. Tapi sekitar 12 % ibu hamil masih mengalami mual hingga 9 bulan kehamilannya.
Mual muntah yang berlebihan sehingga tidak ada makanan atau minuman yang masuk ke tubuh, disebut hiperemesis gravidarum. Keadaan ini dibagi 3 tingkatan. Tingkat 1, muntah terjadi terus menerus hingga ibu hamil merasa lemas, tidak nafsu makan, BB turun, dan nyeri ulu hati. Tingkat 2, keadaan ibu semakin lemah, apatis, kulit keriput, mata cekung, bau aseton pada napas. Sedangkan tingkat 3, kesadaran ibu bisa menurun bahkan bisa sampai koma. Peristiwa hiperemesis gravidarum ini sudah tak wajar karena bisa membuat ibu kekurangan cairan yang juga tak menguntungkan janin. Akibat dehidrasi, maka aliran darah ke janin pun ikut berkurang.
Pada awal kehamilan, hidup janin layaknya parasit. Ia memperoleh asupan dari cadangan lemak di tubuh ibu. Bila cadangan tersebut berkurang akibat mual-muntah yang berlebihan, maka asupan bagi janin pun akan berkurang sehingga bisa terjadi gangguan pertumbuhan.
Kasus mual muntah tingkat 3 dimana ibu sampai kehilangan kesadaran akibat mual muntah pada saat ini jarang terjadi. Jika dokter sudah menegakkan diagnosa hiper-emesis maka terapi yang dilakukan adalah pengobatan dengan cairan. Sistem tubuh ibu hamil pun akan normal kembali, sehingga tidak sampai mengakibatkan gangguan kesadaran.
PENYEBAB
Mengapa bisa terjadi mual-muntah pada ibu hamil? Mual atau nausea, pada bulan-bulan pertama kehamilan disebabkan meningkatnya produksi hormon estrogen yang memancing peningkatan keasaman lambung. Jika frekuensi mual muntah lebih sering di pagi hari, itu karena jarak antara waktu makan malam dengan makan pagi cukup panjang. Akibatnya, perut kosong mengeluarkan asam lambung yang membuat ibu merasa lebih mual.
Ada juga teori yang mengatakan, biang keladi mual-muntah tak lain adalah faktor HCG (Human chorionic gonodotropin). Hormon ini dihasilkan plasenta (ari-ari) selama awal kehamilan. Perubahan dalam tubuh ibu yang dipicu hormon ini kemudian menimbulkan rasa mual. Fungsi plasenta sebagai sirkulasi dan pemberi makanan pada janin akan tumbuh maksimal ketika kehamilan menginjak usia 12-14 minggu. Pada saat ini biasanya mual-muntah akan berhenti.
Teori lain mengatakan, sel-sel plasenta (villi korialis) yang menempel pada dinding rahim awalnya ditolak oleh tubuh karena dianggap sebagai benda asing. Reaksi imunologik inilah yang memicu terjadinya reaksi mual-mual.
Perubahan metabolisme glikogen hati akibat kehamilan juga dianggap sebagai penyebab mual-muntah. Namun, setelah terjadi penyesuaian terhadap sel-sel plasenta dan terjadi kompensasi metabolisme glikogen di dalam tubuh, maka rasa mual itu akan lenyap.
Faktor terakhir yang juga kerap menentukan adalah faktor psikologis ibu hamil.Contoh, ibu hamil yang mengalami stres akibat kehamilan tak diinginkan bisa mengalami mual dan muntah, Dalam tubuhnya terjadi penolakan. Akhirnya timbul rasa mual.
Namun begitu, penyebab hiperemesis gravidarum sampai kini belum diketahui pasti. Salah satu kemungkinannya, yaitu hormon HCG yang berlebihan. Mungkin juga karena adaptasi ibu hamil pada hormon-hormon yang timbul selama kehamilan kurang baik. Kemampuan beradaptasi ibu hamil, nyatanya memang sangat idiviudal seperti halnya reaksi alergi. Ibaratnya kalau makan udang, ada orang yang makan sedikit saja sudah alergi, tapi ada juga yang bisa makan banyak tanpa reaksi apa pun pada tubuhnya.
Gangguan enzim juga diperkirakan sebagai penyebab mual-muntah berlebihan. Sakit mag, misalnya, dapat memperberat kondisi mual-muntah pada kehamilan. Hal ini mungkin agak bertolak belakang dengan teori yang menyatakan bila ibu penderita mag, maka selama hamil sakitnya itu akan hilang.
Asumsinya, kehamilan membuat gerak usus melambat hingga pengosongan lambung pun jadi ikut melambat. Keadaan seperti ini pada beberapa ibu dapat membuat sakit magnya tidak kambuh semasa hamil, tapi ada juga yang tetap sakit mag. Ini dikarenakan pola makannya yang salah. Contohnya, ibu hamil yang kerap menyantap rujak saat perutnya kosong. Akibatnya, asam lambung meningkat dan menimbulkan luka pada lambung atau sakit mag.
PENANGANAN
Jika setiap kali makan bahkan minum selalu disertai muntah, frekuensi berkemih berkurang, dan jumlah urin sedikit, maka dengan indikasi hiperemisis gravidarum seperti itu ibu hamil perlu dirawat. Pada kasus yang lebih parah biasanya suami akan melaporkan kalau istrinya bertambah lemas dan mukanya pucat . Kalau badan sudah lemas terus-menerus artinya ibu sudah mengalami dehidrasi.
Untuk memperoleh kepastian diagnosa, ibu harus melalui pemeriksaan urin di laboratorium. Jika air seninya mengandung zat keton berarti ibu hamil positif harus masuk rumah sakit. Selama perawatan awal, biasanya semua intake makanan dan minuman harus melalui cairan infus. Pasien umumnya akan dipuasakan selama 6- 8 jam agar lambungnya dapat beristirahat. Setelah itu pemberian makan akan dilakukan secara bertahap. Mulai dari makanan cair, makanan semipadat hingga makanan biasa.
Selama itu, ibu pun akan mendapat obat antimual. Bahkan bila sampai mengalami luka lambung karena intake yang kurang, maka dokter akan mengobatinya dengan obat antimag. Pada umumnya, dalam 24 jam gejala mual akan menghilang.
Petumbuhan janin juga dipantau melalui USG. Namun ibu tetap merupakan prioritas utama yang mendapat perhatian dalam pengobatan. Dengan asumsi jika asupan kalori ibu hamil tercukupi, maka janin pun akan memperoleh makanan yang cukup melalui plasenta. Lama perawatan di rumah sakit tergantung pada kondisi ibu, tapi rata-rata 2-3 hari. Jangan lupa, dukungan moril dari keluarga untuk menenangkan jiwa ibu hamil sangat diperlukan. Selesaikan masalah yang membebani selama ini. Intinya, lepaskan diri dari segala macam stres.
CARA MENGURANGI MUAL DAN MUNTAH
PADA IBU HAMIL
Cara Mengurangi,
Mengatasi atau Menghilangkan Rasa Mual Pada Kehamilan dapat dilakukan dengan
berbagai cara. Rasa mual biasanya muncul di awal-awal masa kehamilan trimester
pertama (1-3 bulan). Hal ini terjadi karena penyesuaian tubuh ibu terhadap
adanya janin dalam rahimnya. Tubuh ibu mulai mengadakan beberapa perubahan
besar agar dapat menerima kehadiran janin selama 37 minggu ke depan yang penuh
dengan pertumbuhan dan perubahan. Kelenjar-kelenjar pada sistem endokrin dan
plasenta akan meningkatkan produksi hormonnya. Volume darah akan bertambah dan
rahim anda membesar. Penyebab rasa mual dan muntah itu belum diketahui secara
pasti, tetapi menurut beberapa ahli, rasa mual dan muntah dalam masa awal
kehamilan sangat berhubungan dengan perubahan kadar hormonal dalam tubuh wanita
hamil. Ketika wanita hamil maka akan terjadi peningkatan kadar Homor chorionic
gonadotropin (HCG) yang berasal dari plasenta atau ari-ari. Hormon ini akan
berfungsi untuk menjaga kecukupan produksi hormon estrogen dan progesteron dari
indung telur dalam rahim, yang berpengaruh pada kehamilan agar sehat, kuat dan
lancar. Hal ini akan terjadi pada sekitar 70 persen wanita hamil yang akan
hilang dengan sendirinya pada bulan ke 3 atau ke 4. Pada persentase yang lebih
kecil, rasa mual ini tidak hilang sampai saat melahirkan. Ada banyak obat dan
cara mengatasi atau menghilangkan rasa mual dan muntah pada masa awal
kehamilan. 1. Karena daya penciuman meningkat tajam, maka hindari hal-hal yang
menyebabkan bau tak sedap yang tidak disukai, misalnya parfum, bau keringat
badan, bau dapur, asap rokok, ataupun bau lainnya. Setiap wanita biasanya
berbeda keadaannya. 2. Minum vitamin atau suplemen yang mengandung vitamin B6.
3. Mengonsumsi jahe dalam berbagai bentuk hasil makanan atau makanan ringan
atau gula-gula/permen. 4. Jangan langsung berbaring setelah makan. Biasanya
wanita hamil akan merasa mudah capek sehingga akan selalu tiduran. 5. Kurangi
minum banyak langsung setelah makan, tunggu sekitar 30 menit. Dalam keadaan
ini, minumlah sekedarnya setelah makan hanya untuk membasahi mulut. Setelah 30
menit barulah minum secara normal. 6. Makan dalam porsi sedikit tetapi sering,
atau dapat diselingi dengan makanan ringan. Umumnya hal ini akan menyebabkan
kegemukan. 7. Hindari makanan berlemak. 8. Konsultasi ke dokter.
Langganan:
Postingan (Atom)